LAPORAN KEGIATAN
MASA ORIENTASI PRAMUKA PANDEGA (MOPP)
Racana KH. Hasyim Asy’ari – Fatmawati Gudep 02.185 –
02.186
Angkatan Bakti XV Tahun 2013
Pangkalan STAIN Kediri
“ Aktualisasi
Kedisiplinan dalam Mengembangkan Pramuka Pandega”
Oleh:
Kelompok 7
1.
Alfet
Robi’ Nur M (IAT)
2.
Choirina
Fidaroini (PBI)
3.
Dimas
Khamamah F (PBI)
4.
Fitria
Nur Azizah (IAT)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KOTA KEDIRI
Jl.
Sunan Ampel 07 Ngronggo Kediri 64127
Kegiatan MOPP
dilaksanakan tanggal 1 – 5 November 2013 diikuti oleh 30 peserta, 9 peserta
laki-laki 21 peserta perempuan. Terbagi menjadi 7 kelompok. Dari kelompok 7
peserta yang mengikuti MOPP sejumlah 4
orang dari total 6 orang. 2 orang tidak dapat mengikuti kegiatan karena
berhalangan dengan proses perizinan.
Pada hari pertama,
Jumat 01 November 2013 check in peserta berlangsung di kampus STAIN Kediri
tercinta pada 13.00 – 13.30 WIB dengan penanggung jawab dari panitia adalah kak
Khalim dan Kak Mia. Kemudian acara selanjutnya ialah Upacara pembukaan. Upacara
pembukaan selesai dilanjutkan dengan pemberian materi I tentang sejarah pramuka
di rektorat lantai 3 dengan pemateri Kak Ahmad Darori, Ketua Dewan Racana (KDR)
angkatan 2010-2011. Pada 15.30-17.00 WIB materi II tentang PPGD diberikan
dengan pemateri Kak Rizal, Pemangku adat (PA) angkatan 2013-2014. Agenda hari
pertama selesai sampai jam 17.00 WIB.
Bangun pagi-pagi
menuju ke lapangan untuk mengikuti latihan kepramukaan. Ini adalah hari kedua,
saatnya orientasi lapangan. MOPP 2013 ini kami mulai dengan semangat baja.
Walau dengan persiapan apa adanya dengan semaksimal mungkin. Mulai hari Sabtu,
pukul 07.00 WIB sesuai dengan jadwal yang tertera, kita kumpul di gedung SC
lantai 4 untuk check-in peserta. Dilanjut dengan materi keadministrasian, mulai
A hingga Z dijelaskan panjang lebar, lumayan, ada informasi-informasi baru yang
kami peroleh. Dibumbuhi dengan sedikit tanya jawab untuk melekatkan materi
dalam fikiran kami.
Foto saat
pemberian materi keadministrasian
Hingga pukul
09.00 WIB kita break sebentar dengan permainan-permainan yang cukup seru dan di
sini pula kita memperoleh teori baru dari permainan-permainan yang edukatif.
Dokumentasi saat
permainan
Sudah cukup kita
merebahkan otak, dilanjut materi survival oleh kakak mahaspala mulai dari
pengenalan arti, definisi ditambah substansi dari survival itu. Kita juga
diajari langsung (praktik) menyalakan api secara sederhana dengan alat bantu
pisau dan batu korek, objek yang kita bakar adalah kapas. Dari yang telah
diajarkan, kami juga diperkenankan mencoba langsung. Perwakilan dari peserta
MOPP 2013, alhamdulillah sukses meski agak sedikit lama.
Dokumentasi saat
pemberian materi survival
Pukul 11.00 WIB
waktunya ishoma. Sebagian ada yang menata peralatan untuk diangkut truk dalam
perjalanan, sebagian ada yang melengkapi perlengkapan. Ada pula yang duduk
santai menanti perjalanan sembari menelusuri waktu, menjalankan kewajiban utama
yaitu sholat. Dan sedikit mengisi energi (makan siang) hmmm...... Lumayan cukup
menata kesiapan fisik dan perlengkapan.
Pukul 13.00 WIB
pasukan prastari MOPP 2013 berkumpul di depan gedung SC lantai 1, kami dilucuti
satu persatu mulai dari persiapan pribadi dan kelompok. Meski pengecekan
berlangsung rumit karena tidak secara serentak peserta datang tepat
waktuakhirnya pengecekan kesiapan peserta bertahap. Namun pada akhirnya kita
siap dan lanjut diusung ke atas truk untuk melanjutkan perjalanan ke medan
pelatihan (Desa Puhsarang).
Pukul 14.00 WIB
melaju roda truk mengusung pasukan prastari dalam perjalanan pendek menuju
medan pelatihan. Dalam perjalanan ada rasa berdebar dalam hati mengenai medan
yang akan kami jajaki nanti, teriring semangat dan keceriaan dalam wajah kami.
Tiba di suatu wilayah yang kala itu adalah yang pertama kami ketahui di desa
Mojoduwur. Kami diturunkan. Dilanjut check-in kesiapan perkelompok dan dalam perjalanan tiap-tiap kelompokhnya
dibekali uang Rp. 15.000,00 mulai saat itu hingga kegiatan MOPP berakhir.Semua
selain yang dituliskan dalam perlengkapan ditarik panitia termasuk Hp dan
dompet peserta. Semua sudah siap pasukan berjalan perkelompok satu persatu dan
dalam perjalanan ditugasi untuk mengisi rute dalam “peta pita” yang kala itu belum
pernah diajarkan bagaimana layout dan pengisian informasinya.
Dokumentasi
kelompok 7 saat melakukan perjalanan menuju medan pelatihan
Berjalan lurus
menuju matahari terbenam, menelusuri aspal hitam sembari mengisi dengan sedikit
guyonan untuk memperdalam perkenalan satu sama lain dan menumbuhkan kemistri
kekompakan dalam kelompok kami. Tiba di ujung jalan berliku kami dicegat
panitia untuk menerima instruksi darinya, yaitu sholat asar. Setelah sholat,
langsung melakukan perjalanan melewati medan lapangan lempeng sawah dan kaki
bukit. Di tengah perjalanan, ada Kak Ibda’i dalam pos II untuk membasahi
seluruh tubuh atau mandi di sungai lengkap dengan semua pakaian dan atribut.
Akhirnya semua basah, menambah semangat dalam melanjutkan perjalanan. Hari mulai larut, matahari juga agak surut,
saatnya persiapan untuk sholat maghrib, kami disandarkan pada salah satu masjid
di desa Mojoduwur untuk sekedar ishoma dan meluruskan otot yang mulai kaku. Di
tengah waktu maghrib dan isya diisi dengan bacaan yasin dan kultum untuk
mencerahkan hati dan meningkatkan keimanan. Selain mengisi rohani, juga mengisi
perut tentunya sebagai sumber energi untuk melanjutan perjalanan. Setelah
jama’ah sholat isya, kami kembali dibariskan untuk bergegas melanjutkan
perjalanan menuju ke bivak. Semua dicek tentang kesiapan dan persiapan sebelum
memulai langkah mereka. Hari itu benar-benar gelap dan cukup dingin. Semua
tentang kesiapan harus dikondisikan. Setelah semua siap mulailah kelompok
pertama melaju ke target peristirahatan dan segera memasang bivak. Dengan
pertanyaan-pertanyaan ringan, peserta diuji agar cakap dan berani dalam
melontarkan wawasan yang sudah diterima. Ketika jawaban benar, maka konsekuensi
adalah melanjutkan perjalanan. Begitu seterusnya. Termasuk kelompok kami yang
kebagian pemberangkatan ketiga, jadi kami berada pada posisi tengah-tengah,
lumayan strategis. Dalam perjalanan, tidak ada kendala nyata yang mempersulit
kami, semua jelas. Bahkan kami menikmati perjalanan dengan memandangi
pemandangan malam lampu kota wilayah kediri dari badan-badan bukit yang cukup
tinggi, sehingga tampak indah dan cukup merefresh
dan mengurangi rasa capek.
Dokementasi saat
melakukan perjalanan ke bivak
Sebelum fajar
datang merenggut peserta MOPP bergegas bangun dan segera mempersiapkan diri
untuk melaksanakan agenda kegiatan selanjutnya di hari Minggu tanggal 03
November 2013. Pagi yang gelap dengan udara pedesaan yang sejuk dan segar.
Panaroma keindahan alam Puhsarang terbentang luas dengan lampu-lampu kota yang
berkelip-kelip nan jauh sana. Kegiatan gotong-royong membersihkan tempat bivak
yang semalam kami gunakan untuk tidur mulai terlihat kesibukannya, mematikan
api penghangat dan kemudian merapikan segala bentuk baranng bawaan pribadi
maupun kelompok, setelah segala sesuatunya sudah siap kemudian membentuk
barisan dan dimulai dari kelompok 1 melanjutkan perjalanan disusul kelompok 2,
dilanjutkan kelompok 3 dan seterusnya sampai kelompok 7 dan kemudian disusul
kakak-kakak senior. Jalan yang kami tempuh melewati lereng-lereng persawahan
dengan alur naik turun cukup melelahkan tapi menyenangkan, ditambah bumbu-bumbu
canda tawa yang sempat dilontarkan kakak-kakak menambah semangat dan sedikit
memberi hiburan untuk sedikit tersenyum sambil menahan rasa lelah pada sekujur
tubuh setelah melewati perjalanan cukup panjang sejak tanggal 02 November 2013
dimulai pukul 15.00 WIB kemarin.
Kegiatan warga
desa Puhsarang masih terlihat lengah karena masih terlalu pagi , sekitar pukul
03.45 WIB kumandang adzan subuh mulai terdengar bersahutan menandakan hari
mulai berangsur menampakkan kesibukannya. Tepat pukul 03.50 WIB kelompok 7
sampai di tempat perkemahan. Kemudian laporan pada kakak-kakak pembina dan tak
lupa arahan maupun informasi apa yang harus dikerjakan segera kami laksanakan.
Berhenti di sebuah
tanah lapang yang cukup luas dengan hamparan persawahan disebelahnya,
warung-warung makan berjajar rapi menyambut kedatangan kami, ditambah berdiri
sebuah bangunan rumah Allah yang megah diseberang jalan tepat di depan
ruko-ruko di depan warung makan. Kegiatan dimulai dengan pendirian tenda pada
masing-masing kelompok dengan durasi waktu 15 menit untuk menyelesaikannya.
Kemudian mengambil barang dan segera mempersiapkan diri untuk melaksanakan
sholat subuh. Setelah jarum jam menunjukkan arah pukul 05.30 WIB kami merapat
di tengah tanah lapang di depan tenda-tenda yang sudah berdiri untuk olahraga
pagi, merenggangkan otot-otot kaku dengan gerakan santai ditambah alunan musik
sebagai pendamping senam di Minggu pagi yang cerah itu. Pada pukul 07.00 WIB kegiatan
senam selesai, kemudian ada dua bentuk kegiatan dalam sau kelompok yang dibagi
pelaksanaannya ada yang mengabadikan diri mengisi kegiatan kepramukaan di SD
dan MI dan anggota satu kelompok yang tidak bertugas mempersiapkan sarapan
untuk satu kelompok. Di SD dan MI kami berbagi ilmu pramuka dengan penyampaian
dan metode sederhana melalui permainan-permainan, pengenalan tentang pramuka.
Semua merasa senang dan terhibur dengan kedatangan kami. Senyum di raut wajah
mereka terlihat menghibur.
Dokumentasi saat
pengabdian pramuka ke SD dan MI
Sementara
kakak-kakak yang memasak di masing-masing kelompok terlihat sibuk dengan menu
masakan hari pertama di bumi perkemahan. Ada yang menggoreng, memakai alat
masak sayur mayur, juga ada yang sekedar mengambil air di panci pemasak.
Kegiatan itu semua memberi pengaruh besar terhadap kecakapan dan latihan
mandiri menjadi pribadi dewasa serta membangun karakter yang dapat menjadi
bekal untuk masa mendatang.
Dokumentasi
kelompok 7 saat memasak (dua orang yang lain melakukan pengabdian)
Setelah matahari
mulai tanpak panas menyengat kami kembali merapat dengan kelompok
masing-masing, berteduh di dalam tenda sambil melepas lelah dan menyantap
hidangan sederhana masakan kakak yang sudah dari pagi dipersiapkan dan kemudian
dilanjutkan sholat duhur di masjid.
Hari minggu
diperkemahan sangat menghibur kakak pramuka untuk menghilangkan penat dan dapat
mengisi liburan dengan kegiatan positif di pramuka. Istirahat agar tidak jenuh
dengan tugas. Setelah agak teduh agenda kegiatan selanjutnya adalah outbond,
dengan antusias semua peserta MOPP berpartisipasi mengikuti jalannya permainan
yang sudah dirancang jauh hari oleh para panitia. Kekompakan kebersamaan
terjalin erat selama permainan itu berlangsung.
Dari semakin
sore waktupun semakin berputar meninggalkan detik-detik yang lalu, lantunan
adzab asar mulai terdengar. Kami segara mengambil air wudlu dan mengerjakan
sholat asar berjamaah setelah sholat, agenda kegiatan selanjutnya adalah
mengabdi di sekolah-sekolah madrasah ataupun masjid untuk berbagi ilmu agama,
menyalurkan dan bermotivasi anak-anak usia sekolah dasar belajar ilmu dan
agama.
Dokumentasi saat
pengabdian di TPQ
Senja mulai
menampakkan, alhasil kami kembali menuju tempat perkemahan dan segera mengikuti
intruksi-intruksi dari kakak-kakak mulai persiapan sholat maghrib. Kemudian
makan malam, setelah itu sholat isyak dan kemudian dilanjutkan materi yang
diisi kakak. Seelah ahri semakin larut kegiatan selesai dan kamu dapat
beristirahat.
Kegiatan pramuka
yang diadakan di desa Puhsarang kec. Semen tepatnya pada hari Senin, 4 November
2013. Seperti biasa, kita mengawali kegiatan di pagi hari dengan sholat shubuh.
Kita mendirikan sholat di masjid yang ketepatan lokasi buper kita berada di
depan masjid. Kita diberi tenggang waktu untuk mengerjakan sholat subuh pada pukul 04.00-05.00 WIB, waktu yang
lumayan singkat untuk persiapan mandi dan lain-lain. Yeah begitulah, kegiatan
kita selalu diatur dengan waktu yang minimalis untuk mengerjakan suatu
kegiatan. Mungkin itu bertujuan untuk menghargai setiap waktu agar tidak
menyia-nyiakan waktu.
Setelah
melaksanakan sholat subuh, kegiatan selanjutnya adalah olahraga. Pukul
05.00-06.00 WIB merupakan waktu untuk olahraga. Olahraga salah satu kegiatan
rutinan tiap pagi dalam perkemahan. Olahraga disini bertujuan untuk kebugaran
tubuh kita agar lebih semangat dalam menjalani panjangnya kegiatan perkemahan.
Persiapan
sebelum melaksanakan kegiatan, yaitu seperti sarapan pagi. Karena dalam
perkemahan kita dididik untuk menjadi orang yang mandiri jadi sebelum sarapan
pagi kita harus mempersiapkan sendiri. Seperti masak, cari air, dll. Dan kita
hanya diberi waktu kurang lebih 1 jam. Serba cepat dan tepat dalam mendahulukan
pekerjaan. Itulah pelajaran yang dapat kami ambil. Kekompakan dan kebersamaan
merupakan kunci pada point ini.
Dan sayangnya
lagi, kelompok 7 kami yang awalnya terdiri dari 4 anggota pada hari Senin hanya
tersisa 2 anggota. Karena pada hari ini bertepatan dengan pelaksanaan UTS. Jadi
2 anggota yang lain kembali ke kampus untuk mengikuti UTS.
Kegiatan
selanjutnya adalah observasi. Pada kegiatan observasi, kami diberi durasi
kurang lebih 2 jam. Setiap kelompok diwajibkan mengirim perwakilan. Karena
kelompok kami tinggal 2 anggota, maka kak Alfet lah yang mengikuti observasi
hari ini. Dan tugasnya adalah mendeskripsikan profil desa. Kami mewawancarai
bapak Karnadi selaku ketua RT. Beliau menceritakan tentang politik dalam desa
tersebut. Beliau menceritakan pada saat pemilihan kepala desa kemarin Rabu.
Pelantikan kepala desa diadakan 1 bulan sesudah pemilihan. Dan beliau juga
menceritakan keadaan sosial desa tersebut. Desa ini memiliki penduduk yang
rata-rata mata pencahariannya adalah petani-buruh tani. Serta pendidikan tiap
penduduk rata-rata SMP-SMA.Penduduk desa jarang yang bersekolah hingga jenjang
perguruan tinggi.
Setelah
observasi kita harus mempresentasikan hasil observasi yang telah didapat. Pada
presentasi kali ini, kami didampingi oleh kakak panitia MOPP. Presentasi hasil
observasi ini memakan waktu kurang lebih 1,5 jam.
Hasta karya pada
hari Senin, sebagai perbaikan hasta karya pada hari Minggu kemarin. Kelompok
kami membuat hasta karya tunas kelapa yang terbuat dari sabun. Hasta karya
memerlukan waktu 1,5 jam. Dan dilanjutkan dengan ishoma untuk melepas lelah,
letih dan payah. Disini kita bisa beristirahat sebentar hingga pukul 13.00 WIB.
Kemudian kami melanjutkan kegiatan.
Setelah ishoma
kita kembali fresh lagi dan kita melanjutkan kegiatan yang diisi dengan
kompetisi masak. Kompetisi masak ini berbahan dasar nasi jagung. Inilah saat
yang paling berkesan bagi kami. Kita bisa mengeluaran kreativitas kita dalam
hal memasak. Kelompok 7 mempersembahkan masakan terbaru ala 2013 dengan nama
“Sijag Couple Puhsarang”. Dalam masakan itu terdiri dari nasi jagung kembar dan
ditemani oleh bergedel singkong dan ikan balur crispy. Tetapi ketika pengumuman
kelompok 7 tidak menjuarai kompetisi ini. Sedikit kecewa sih, tapi ya sudahlah.
Diambil sisi positifnya saja. Disini kita bisa menjadi lebih kompak lagi dan
bisa saling melengkapi kekurangan dari setiap anggota.
Setelah lomba
masak ini, kami juga mengikuti lomba yel-yel. Dalam yel-yel itu tersurat
tentang kekompakan kelompok 7 dan harapan ke depan tentang kelompok kami.
Acara
selanjutnya adalah pengabdian TPA. Pengabdian TPA ini diisi dengan berbagai
pengetahuan terhadap Al-quran dengan adek-adek dari warga sekitar. Begitu
banyak putra-putri dari masyarakat yang mengikuti kegiatan ini. Hingga kita
sebagai tutor pengabdian ini sedikit kewalahan karena segitu banyaknya. Dan
setiap tutor kurang lebih memegang 4 santri.
Ishoma adalah
acara selanjutnya setelah capek dengan tantangan kita selalu disuguhi istirahat
untuk bernafas sejenak. Tapi setelah itu kami harus mengikuti kegiatan
presentasi. Kegiatan diikuti oleh seluruh peserta MOPP. Presentasi ini berisi
tentang pengabdian TPA, tentang seluruh hal yang kita lalui di TPA. Disini kita
meluapkan seluruh pengalaman yang kita dapatkan dari pengabdian TPA. Ternyata
setiap kelompok memiliki pengalaman yang berbeda.
Tak terlupakan
kegiatan terakhir yang kami ikuti adalah kegiatan api unggun. Kegiatan yang
paling kami tunggu akhirnya tiba juga. Dalam kegiatan api unggun ini, kelompok
kami menampilkan pembacaan puisi yng dilanjutkan dengan lagu.
Pada hari
Selasa, 05 November 2013, pukul 04.00-05.00 WIB peserta mempunyai agenda untuk
sholat shubuh dan sharing. Kemudian dilanjutkan olahraga pada 05.00-06.00 WIB.
Seperti biasanya, saat olahraga peserta dan panitia melakukan senam pramuka.
Foto saat
melakukan senam pramuka pada 05 November 2013
Setelah
melakukan olahraga, ada sedikit waktu untuk memasak. Kelompok 7 mempunyai mie goreng dan telur dadar sebagai
menu pagi, akan tetapi, belum sempat untuk memakan bersama-sama, karena
terbentur dengan agenda berikutnya, yaitu perjalanan ke wisata. Tujuan wisata
kali ini adalah ke Gereja Katolik Goa Santa Maria Puhsarang.
Gambar Gereja
Katolik Goa Santa Maria Puhsarang
Dalam
Gereja Katolik ini terdapat beberapa bagian-bagian. Diantaranya:
- Causoleum
Pieta dan Columbarium
- Gua Maria
Lourdes Puhsarang
- Jalan Salib
Bukit Golgota
Dalam jalan salib bukit golgota terdapat 15 stasi.Foto Batu TulisPada jam 09.00 WIB perjalanan wisata telah selesai dan semua peserta dan panitia kembali ke buper untuk pembongkaran tenda.Foto kelompok 7 saat melakukan pembongkaran tendaSetelah pembongkaran tenda, kamu melaksanakan apel penutupan disertai dengan pelepasan kartu tanda peserta. Selesai apel penutupan, dilanjutkan membersihkan sampah-sampah yang berserakan di daerah buper tercinta.Perkemahan MOPP berakhir, kami kembali ke kampus STAIN Kediri naik truk kembali, seperti saat pemberangkatan. Dan sesampainya di sana, ternyata masih ada ritual atau adat. Para peserta harus menutup mata dengan hasduk, dan satu persatu, kami disuapi dengan bubur yang enak sekali, sampai banyak peserta di antara kami yang muntah-muntah karenanya. MOPP yang penuh kenangan. - Gua Maria
Lourdes Puhsarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar