Pada
masa globalisasi, kini jarak dan waktu bukanlah masalah lagi. Manusia saling
berinteraksi satu dengan yang lain baik dalam negeri sendiri atau negeri
tetangga di luar sana. Dengan teknologi informasi dan telekomunikasi yang terus
berkembang, membawa peradaban manusia menjadi lebih maju.
Tidak
ketinggalan informasi, tidak menjadi kumpulan masyarakat yang tertinggal karena
teknologi adalah impian setiap orang. Maka untuk mempelajari bahasa inggris
kini menjadi sangat penting dan bahkan menjadi prioritas utama bagi sejumlah
orang. Karena bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar ke lingkungan
internasional.
Dan
untuk mempelajari bahasa inggris sendiri tentu juga perlu teknik. Disini,
sebelum mendalami ilmu berbahasa Inggris, teknik atau metode efektif menjadi
sangat signifikan. Karena dengan teknik yang salah, maka untuk speaking english secara lancar tentu si
pelajar akan merasa kesulitan.
Sedangkan
cara yang benar untuk mempelajari bahasa inggris adalah:
Pertama
mematok tujuan , yaitu dapat berbicara dengan bahasa Inggris. Harus ditancapkan
secara mantap sebagai niat yang serius.
Langkah
pertama untuk memulai studynya ialah
harus sering mendengarkan native speaker
dalam percakapan-percakapan dan beberapa dialog. Entah melalui film, lagu dari
luar,dll. Ini akan melatih pendengaran pembelajar dalam memahami pengucapan
yang benar dalam bahasa Inggris.
Karena
dengan pengucapan yang salah, maka akan bermakna berbeda. Misalnya: May apabila kita lihat dari segi pembacaan
menggunakan bahasa Indonesia, lazimnya kita membaca “Mai”. Padahal dalam bahasa
Inggris pengucapan “Mai” itu berasal dari kata My yang bermakna kepemilikan suatu benda. Sedangkan makna asli dari
May adalah “boleh”. Dan banyak contoh
lainnya. Jadi pembiasaan mendengarkan percakapan native speaker akan melatih pengucapan.
Langkah
kedua ialah pembiasaan berbicara menggunakan bahasa Inggris. Dengan latihan listening yang cukup, maka harus
diimbangi dengan langkah ini. Tentu, harus dilakukan secara rutin.
Mengacu dari apa yang dikatakan Vernon,sebenarnya
segala hal dapat dipelajari karena factor kebiasaan.manusia dapat belajar 50%
dari yang dilihat dan didengar karena dia sulit terbiasa. Factor kebiasaan
kemudian melekat dalam memorinya,sehingga menjadi energi
pendorong untuk
mempelajarinya.[1]
Contoh
sederhana pengaplikasian berbicara dengan bahasa Inggris dalam kehidupan
sehari-hari dapat dilakukan dengan teman kerabat ataupun keluarga. Pada teman
kerabat misalnya, kita dapat membuat kesepakatan sebelumnya, setiap hari senin
dan kamis harus berbicara dengan bahasa Inggris. Apabila tidak, atau melanggar
peraturan, maka si pelanggar harus mentraktir makan. Hal ini dapat memotivasi
kedua pihak dalam berbicara bahasa Inggris.
Cara
mengaplikasikan berbicara bahasa Inggris tidak harus kaku, kita dapat membuat beberapa
permainan, sehingga kita tertarik dan tidak merasakan bosan dalam belajar
pengucapan bahasa Internasional ini.
Tak
lupa, kemampuan untuk membangun percakapan sehari-hari ini tentu akan sangat
tergantung pada penguasaan pola kalimat dan vocabulary
(perbendaharaan kata), semakin banyak pola kalimat dan vocabulary yang dikuasai, semakin mahir seseorang membangun sebuah
percakapan.[2]
Setelah
lancar berbicara dengan bahasa Inggris,
langkah berikutnya ialah reading (membaca). Belajar membaca bacaan bahasa
Inggris tak kalah penting. Memahami suatu wacana, tata bahasa, dan
aturan-aturannya atau dalam bahasa Inggris kita mengenal dengan istilah text dan grammar.
Salah
satu teori membaca dalam pendekatan empirik, yaitu skills Theory (Teori Keterampilan), menganggap bahwa kemampuan
membaca terdiri dari keterampilan-keterampilan membaca yang saling berkaitan (inter-related reading skills).
Keterampilan-keterampilan ini terdiri dari keterampilan-keterampilan pokok (macro skills) dan micro skills sabagai bagian-bagiannya.
Dari
sekian banyak reading skills yang
dikemukakan oleh beberapa ahli, penulis mengelompokkannya menjadi 5 (lima)
keterampilan pokok, yaitu:
- Menemukan
arti kata dalam konteks bacaan
- Memahami
bentuk dan arti frasa-frasa non-idiomatik
- Memahami
arti kalimat melalui struktur sintaksis
- Mengenal
dan memahami struktur-struktur retorik
- Keterampilan
membaca kritis[3]
Keterampilan
membaca ini sangat penting. Karena hal ini merupakan aplikasi penguasaan grammar dan kosakata sekaligus. Meskipun
dalam berbicara kita tak perlu memperhatikan tata bahasa yang baku.
Karena
mengutip perkataan Gordon Dryden dalam presentasinya pada
konferensi The People Network Mastermind,
Dallas, Texas, Juni 1996 terhadap beberapa fakta sederhana tentang bahasa Inggris. Enam fakta itu adalah bahasa inggris memiliki
total 550.000 kata, hanya 2.000 – 3.000 kata yang digunakan dalam 65 % tulisan
pada umumnya. Tiga fakta lainnya adalah bahasa inggris memiliki 26 huruf dan 44
jenis bunyi, Cuma ada 70 kombinasi ejaan utama dan kata kuncinya adalah
fonetik.[4]
Dan
akhirnya telah sampai langkah terakhir, ialah latihan menulis (writting). Setelah fasih berbicara dan
membaca. Untuk menginterpretasikan apa yang telah dikaji dan dipelajari dalam
bahasa Inggris. Tentu latihan menulis ini akan mendidik si pelajar agar lebih
mendalam lagi mempelajari seluk beluk dari bahasa Inggris. Dan ditunggu sebuah
karya dengan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya.
Mudah
bukan? Sebenarnya dalam mempelajari English.
Dan mengonsumsi bahasa ini tak terlalu sulit. Asal dengan modal motivasi dan
semangat yang kuat untuk mendalami bahasa ini sampai ke akarnya. Ke-istiqomahan dalam belajar.
Hari
gini tak bisa berbahasa Inggris,
sulit untuk maju. Karena ilmu di dunia luar (luar negeri) berjuta-juta
jumlahnya yang belum kita ketahui. Berhenti untuk puas mencari ilmu perlu
ditanamkan untuk modal utama menaklukkan bahasa Inggris ini.
[1]Alfin Hidayatullah, “Pentingnya Belajar Bahasa Inggris”, Alfin
Weblog, http://Alfin Hidayatullahh.Blogspot.com, 24 Februari 2013, diakses tanggal 4 Desember 2013.
[2] Elan Dwi Winarno, Berkomunikasi dengan Bahasa
Inggris Surat Telepon Percakapan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003),
hal. 67
[4]Alfin Hidayatullah, “Pentingnya Belajar Bahasa Inggris”, Alfin
Weblog, http://Alfin Hidayatullahh.Blogspot.com, 24 Februari 2013, diakses tanggal 4 Desember 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar